Dikutipdari buku Baboning Pepak Basa Jawa oleh Budi Anwari, arti turu adalah tidur. Dalam penggunaan sehari-hari kata 'turu' dipakai untuk berkomunikasi dengan teman sebaya atau lebih muda. Bahasa Jawa dibagi ke dalam tiga tingkatan penggunaan, yakni bahasa jawa ngoko (kasar), krama alus (halus), dan krama inggil (bahasa jawa yang lebih sopan).
Ilustrasi kata ajojing artinya dansa. Sumber PexelsAjojing adalah istilah dalam bahasa gaul anak muda tahun 90-an yang kembali populer di media sosial. Namun, masih banyak anak muda zaman sekarang, terutama Generasi Z, yang belum mengetahui ajojing artinya apa dan bagaimana menggunakan merupakan bahasa gaul, ajojing adalah kata yang tercantum Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI. Bagi yang belum paham, simak penjelasan soal arti kata ajojing dan contoh bahasa gaul lain generasi Ajojing Menurut KBBIIlustrasi ajojing artinya apa dalam KBBI. Sumber PexelsMengutip laman Kamus Besar Bahasa Indonesia, ajojing termasuk dalam kelas nomina atau kata benda. Ajojing artinya dansa dengan gerakan berjingkrak. Ajojing merupakan istilah untuk gerakan dansa yang populer di kalangan anak ajojing digunakan di awal kalimat atau saat menyatakan nama seseorang, tempat, dan segala hal yang dibendakan. Ajojing juga termasuk bentuk kata percakapan yang sifatnya tidak baku. Jadi, kata ini tidak dapat digunakan dalam percakapan resmi. Sinonim ajojing adalah jojing, dengan arti yang sama dengan ajojing. Berajojing adalah turunan dari kata ajojing yang termasuk dalam kelas verba atau kata kerja. Dalam sebuah kalimat, kata berajojing ditempatkan setelah subyek dan menggambarkan aksi yang dilakukan oleh penggunaan kata ajojing dalam sebuah kalimat adalah “Ajojing di pesta ulang tahun temanku semalam seru sekali.” Sedangkan contoh penggunaan kata berajojing adalah “Masih ada saja orang tua yang berajojing.”Contoh Bahasa Gaul Tahun 90-an LainnyaSelain ajojing, ada banyak istilah bahasa gaul tahun 90-an yang populer di kalangan anak muda. Mengutip buku LOL Bangetz karya Vidi, berikut contoh-contoh bahasa gaul 90-an beserta Kata awalan yang diambil dari bahasa Betawi ini memiliki arti Saya atau Kata Lo/Lu juga diambil dari bahasa Betawi yang memiliki arti Anda atau Berlebihan atau menjelaskan sesuatu yang dianggap terlalu Kata sifat yang digunakan untuk menyatakan bahwa seseorang tidak Singkatan dar Jaga Imej yang artinya menjaga citra Plesetan dari kata Emang atau Memang. Pertama kali dipopulerkan oleh penyanyi Titi Singkatan dari Bokap dan Nyokap yang artinya Bapak dan Singkatan dari Boring Total yang artinya sangat Merupakan pembalikan konsonan kata Panggilan untuk teman sebaya yang pertama kali dipopulerkan oleh grup GSP di pertengahan tahun Kata sifat bahasa sunda yang artinya tidak Kata gaul lain untuk menyatakan Saya atau Aku. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh Debby Sahertian dalam buku Kamus Kece Kata sifat yang berarti jelek tapi keren. Kata ini pertama kali dipopulerkan oleh Jaja arti kata lebay?Bonyok artinya apa?Apa arti garing?
Bahasapercakapan dengan sahabat orang yang lebih. Source: ilmupediaenterprises.blogspot.com. Untuk itu anda bisa melihat beberapa contoh percakapan bahasa indonesia antara 2, 3 dan 4 orang berikut ini: Jika kita ingin mendengarkan percakapan nyata dalam konteks jual beli maka pergi ke pasar adalah jawaban yang tepat. Source: skutik.com
Teman sebaya peers adalah sekelompok atau kumpulan orang yang saling berinteraksi, berhubungan atau bergaul karena memiliki kesamaan dalam beberapa aspek, seperti umur/usia, perkembangan dan cara berpikir, status sosial, pekerjaan, hobi dan lain-lain. Teman sebaya merupakan bentuk pergaulan yang dilandasi kenyamanan berinteraksi dan berkomunikasi mulai dari masalah pribadi, pengalaman, ataupun Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002, pengertian teman sebaya adalah kawan, sahabat atau orang yang sama-sama bekerja dan berbuat. Teman sebaya merupakan interaksi pada sekelompok orang dengan tingkat usia, perkembangan atau status sosial yang sama, serta mempunyai tingkat keakraban yang relatif tinggi di antara kelompoknya. Pada teman sebaya biasanya individu mendapat dukungan sosial yang mengacu pada lain dari teman sebaya adalah sekelompok orang yang memiliki umur yang hampir sama dan memiliki berbagai kesamaan seperti hobi, minat, dan hal-hal menarik lainnya. Latar belakang dari terbentuknya kelompok sebaya yaitu adanya perkembangan proses sosialisasi, kebutuhan untuk menerima penghargaan, perlu perhatian dari orang lain, Ingin menemukan yang memiliki usia yang hampir sama dengan temanya biasanya mempunyai tingkat kedewasaan atau perkembangan yang hampir sama. Selain itu teman sebaya yang dipilih biasanya teman yang memiliki kesamaan status sosial dengan individu. Teman sebaya juga merupakan orang yang sering terlibat dalam melakukan tindakan secara bersama-sama dalam Teman Sebaya Berikut definisi dan pengertian teman sebaya dari beberapa sumber buku dan referensi Menurut Santrock 2007, teman sebaya adalah anak-anak atau remaja yang memiliki usia atau tingkat kematangan yang kurang lebih sama. Menurut Slavin 2011, teman sebaya adalah suatu interaksi dengan orang-orang yang mempunyai kesamaan dalam usia dan Madon dan Ahmad 2004, teman sebaya adalah kelompok anak-anak atau remaja yang memiliki umur yang sama atau tingkat perkembangan yang sama. Menurut Vembriarto 1993, teman sebaya adalah kelompok yang terdiri dari beberapa individu yang sama, yaitu individu-individu yang memiliki kesamaan dalam berbagai aspek, terutama persamaan usia dan status sosialnya. Menurut Hurlock 1997, teman sebaya adalah suatu kumpulan orang yang kurang lebih berusia sama yang berpikir dan bertindak bersama-sama. Menurut Damsar 2011, teman sebaya adalah suatu kelompok dari orang-orang yang seusia dan memiliki status yang sama, dengan siapa umumnya seseorang berhubungan atau Teman Sebaya Menurut Santoso 2009, teman sebaya memiliki ciri atau karakteristik, antara lain yaitu sebagai berikut Tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas. Teman sebaya terbentuk secara spontan. Kelompok ini tidak mempunyai struktur organisasi yang jelas karena semua anggota mempunyai kedudukan dan fungsi yang sama, tetapi tetap ada satu orang di antara anggota dianggap sebagai seorang pemimpin yaitu anak yang paling disegani dan paling mendominasi dalam kelompok. Bersifat sementara. Teman sebaya ini bukanlah merupakan suatu organisasi resmi dan kemungkinan tidak dapat bertahan lama karena tidak ada struktur organisasi yang jelas lebih-lebih jika keinginan masing-masing anggota berbeda-beda dan tidak mencapai kesepakatan. Dapat juga mereka dipisahkan karena keadaan seperti pada teman sebaya saat lulus sekolah dan masing-masing anggotanya melanjutkan ke jenjang pendidikan yang berbeda-beda. Teman sebaya mengajarkan individu tentang kebudayaan luas. Setiap anggota teman sebaya berasal dari lingkungan yang berbeda dan mempunyai aturan serta kebiasaan yang berbeda pula. Dalam teman sebaya mereka akan saling memperkenalkan kebiasaan masing-masing, sehingga mereka dapat saling belajar. Secara tidak langsung kebiasaan-kebiasaan yang beraneka ragam tersebut dipilih dan disesuaikan dengan kelompok, untuk melanjutkan dijadikan sebagai kebiasaan adalah individu yang sebaya. teman sebaya yang terbentuk secara spontan ini beranggotakan individu individu yang memiliki persamaan usia dan posisi menurut Sinay 2017, terdapat tiga aspek utama yang ditemui di dalam teman sebaya, yaitu sebagai berikut Keinginan meniru. Seseorang meniru orang lain dan menjadikan peniruan tersebut menjadikan sebuah tren. Seseorang merasa harus mengikuti peniruan tersebut, karena hal ini mampu meningkatkan rasa percaya diri. Bergabung untuk menghindari konflik. Seseorang berusaha menghindari konflik, sehingga ia memutuskan untuk mendekati kelompok teman. Jika telah berhasil mendekati dan bergabung dengan kelompok tersebut. Maka, ia akan cenderung menuruti kritik dan saran dari kelompok itu, dan kemungkinan kecil akan timbulnya sebuah konflik. Menjadi pengikut. Seseorang memutuskan untuk mengikuti kelompok lain dikarenakan bingung harus berbuat apa, sehingga ia mencari dan berusaha mendekati, serta menjadikan kelompok tersebut sebagai pedoman. Kemudian apa pun yang telah dilakukan oleh kelompok tersebut dianggap sudah benar, dan seseorang tersebut menjadi dikendalikan oleh orang Teman Sebaya Teman yang berbeda memainkan peran yang berbeda dalam proses sosialisasi. Teman yang sesuai dengan usia dan taraf perkembangan anak, maka dapat membantu anak ke arah penyesuaian yang baik. Menurut Hurlock 1997, model pertemanan pada masa anak-anak dibagi menjadi tiga klasifikasi utama, dimana pada masing-masingnya mempengaruhi sosialisasi pada periode yang berbeda. Adapun jenis-jenis teman sebaya tersebut adalah sebagai berikuta. Kawan Kawan adalah orang yang memuaskan kebutuhan anak akan teman melalui keberadaannya di lingkungan si anak. Anak dapat mengamati dan mendengarkan mereka tetapi tidak memiliki interaksi langsung dengan mereka. Kawan bisa terdiri dari berbagai usia dan jenis Teman bermain Teman bermain adalah orang yang melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan si anak. Teman bermain dapat terdiri dari berbagai usia dan jenis kelamin, tetapi biasanya anak memperoleh kepuasan yang lebih besar dari mereka yang memiliki usia dan jenis kelamin yang sama, serta mempunyai minat yang sama. Keuntungan teman bermain bagi perkembangan anak adalah tanpa intervensi orang dewasa, anak-anak belajar mengatur sendiri permainan dan ruang di lapangan Sahabat Sahabat adalah orang yang tidak hanya bermain dengan anak, tetapi juga berkomunikasi melalui pertukaran ide, rasa percaya, permintaan nasehat dan kritik. Anak yang mempunyai usia, jenis kelamin dan taraf perkembangan sama lebih dipilih menjadi sahabat. Persahabatan yang kuat melibatkan komitmen yang sama dan perhatian saling memberi dan menurut Hurlock 1997, berdasarkan tingkatan jumlah anggotanya, teman sebaya dibagi menjadi beberapa bagian, yaitu sebagai berikuta. Teman Dekat Remaja biasanya mempunyai dua atau tiga orang teman dekat atau sahabat karib. Mereka adalah sesama seks yang mempunyai minat dan kemampuan yang sama. Teman dekat saling mempengaruhi satu sama lain meskipun juga kadang-kadang Kelompok Kecil Kelompok ini biasanya terdiri dari kelompok teman-teman dekat. Pada mulanya terdiri dari seks yang sama, tetapi kemudian meliputi kedua jenis Kelompok Besar Kelompok besar yang terdiri dari beberapa kelompok kecil dan kelompok teman dekat, berkembang dengan meningkatnya minat akan pesta dan berkencan. Karena kelompok ini besar, maka penyesuaian minat berkurang di antara anggota-anggotanya sehingga terdapat jarak sosial yang lebih besar di antara Kelompok Yang Terorganisir Kelompok pemuda yang dibina oleh orang dewasa dibentuk oleh sekolah dan organisasi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sosial para remaja yang tidak mempunyai klik atau kelompok besar. Banyak remaja yang mengikuti kelompok seperti itu merasa diatur dan berkurang minatnya ketika berusia enam belas tahun atau tujuh belas Kelompok Geng Remaja yang tidak termasuk klik atau kelompok besar dan yang merasa tidak puas dengan kelompok yang terorganisasi mungkin mengikuti kelompok geng, anggota geng yang biasanya terdiri dari anak-anak sejenis dan minat utama mereka adalah untuk menghadapi penolakan teman-teman melalui perilaku anti dan Peran Teman Sebaya Menurut Santoso 2009, fungsi pergaulan teman sebaya antara lain adalah sebagai berikut Mengajarkan kebudayaan. Dalam peer group diajarkan kebudayaan yang berada di tempat itu. Misalkan orang luar negeri masuk ke Indonesia maka teman sebayanya di Indonesia kebudayaan Indonesianya. Mengajarkan mobilitas sosial. Mobilitas sosial adalah perubahan status yang lain. Misalkan ada kelas menengah dan kelas rendah tingkat sosial. Dengan adanya kelas rendah pindah ke kelas mengah dinamakan mobilitas sosial. Membantu peranan sosial yang baru. Teman sebaya memberikan kesempatan bagi anggotanya untuk mengisi peranan sosial yang baru. Misalnya, anak yang belajar bagaimana menjadi pemimpin yang baik dan sebagainya. Teman sebaya sebagai sumber informasi bagi orang tua dan guru bahkan untuk masyarakat. Teman sebaya disekolah bisa sebagai sumber informasi bagi guru dan orang tua tentang hubungan sosial individu dan seorang yang berprestasi baik dapat dibandingkan dengan sebaya mengajarkan moral orang dewasa. Teman sebaya bersikap dan bertingkah laku seperti orang dewasa. Untuk mempersiapkan diri menjadi orang dewasa mereka belajar memperoleh kemantapan sosial. Dalam teman sebaya, individu dapat mencapai kebebasan sendiri. Kebebasan di sini diartikan sebagai kebebasan untuk berpendapat, bertindak, atau menemukan identitas menurut Yusuf 2002, teman sebaya memiliki beberapa peran dalam pergaulan, yaitu sebagai berikuta. Belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain Teman sebaya mengajarkan seorang individu untuk menjalin suatu hubungan dengan teman-teman dalam anggota kelompoknya. Dalam berteman mereka akan lebih mudah bergaul dan bersosialisasi karena mereka memiliki berbagai kesamaan, seperti usia, status sosial, dan minat serta tujuan. Seorang individu merasa sebagai bagian dari satu kesatuan kelompok yang memberikan peran bagi tiap-tiap Belajar mengontrol tingkah laku sosial Dalam berteman seorang anak akan lebih mudah dalam pengawasannya, karena tingkah laku setiap individu menunjukkan perilaku umum dari kelompoknya. Hal ini mempermudah orang tua maupun guru di sekolah dalam memberikan pengawasan pada mereka. Seorang anak yang melakukan penyimpangan atau membawa nama buruk dari kelompoknya sehingga kelompoknya akan memberikan tekanan dan peringatan pada anak Belajar mengembangkan ketrampilan, dan minat yang relevan dengan usianya Dalam berteman seorang anak dapat mengembangkan keterampilannya karena dalam kelompok tersebut banyak teman-teman yang mempunyai kegemaran yang sama. Dalam hal ini anak akan lebih mudah dalam mengembangkan keterampilannya serta menumbuhkan minat yang relevan di antara teman sebayanya untuk menurunkan eksistensi dalam Belajar Saling bertukar perasaan dan masalah Dalam berteman seorang anak lebih nyaman karena teman sebaya biasanya yang lebih mengerti akan dirinya dan persoalan yang dihadapi. Mereka saling bersama menumpahkan segala perasaan dan permasalahan hidup yang tidak dapat mereka ceritakan pada orang tua maupun gurunya. Kebersamaan inilah yang menyebabkan tali persahabatan antar anggota sangat kuat. Mereka tak segan-segan untuk menceritakan hal-hal yang berhubungan dengan masalah yang dihadapinya, seperti masalah percintaan, persahabatan sampai dengan permasalahan yang Mempengaruhi Hubungan Teman Sebaya Menurut Semiawan 1998, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan teman sebaya, antara lain yaitu sebagai berikut1. Kesamaan usia Anak yang memiliki kesamaan usia dengan anak lain akan memiliki kesamaan pula dalam hal minat, topik pembicaraan serta aktivitas- aktivitas yang mereka lakukan. Hal-hal tersebut memungkinkan anak-anak untuk menjalani hubungan yang lebih baik dan erat dengan anak yang memiliki tingkat usia yang sama Situasi Situasi atau keadaan memiliki imbas dalam menentukan sesuatu yang akan dimainkan secara bersama-sama dengan teman sebayanya. Sebagai contoh, jika mereka berada dalam lapangan terbuka, mereka akan terdorong untuk menggunakan permainan yang bersifat kooperatif dan tak luput dari penggunaan simbol atau orang. Saat anak berada dengan temannya dengan jumlah yang cukup banyak, anak akan lebih terdorong dengan melakukan permainan yang kompetitif, dibandingkan permainan Keakraban Keakraban dapat menciptakan suasana yang kondusif dalam hubungan sosial, termasuk hubungan dengan teman sebaya. Anak akan merasa canggung jika diharuskan bekerja sama dengan teman sebaya yang kurang begitu akrab, sehingga jika diharuskan mereka melakukan kerja sama, maka masalah yang akan dihadapi akan terselesaikan dengan kurang baik dan Ukuran kelompok Jumlah anak yang saling berinteraksi juga dapat mempengaruhi hubungan teman sebaya. Semakin besar jumlah anak yang terlibat dalam suatu pergaulan dalam kelompok, interaksi yang terjadi akan semakin rendah, kurang akrab, kurang fokus, dan kurang memberikan Perkembangan kognitif Perkembangan kognitif dalam hal ini merupakan keterampilan menyelesaikan masalah. Semakin baik kemampuan kognitif yang dimiliki anak, yang berarti semakin pandai seorang anak dalam membantu anak lain dalam memecahkan permasalahan dalam kelompok teman sebaya, maka persepsi anak lain kepadanya akan semakin positif. Dengan demikian mereka cenderung menunjuk anak tersebut sebagai pemimpin dalam PustakaDepdikbud. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta Balai Pustaka. Santrock, Jhon W. 2007. Perkembangan Remaja. Jakarta 2011. Psikologi Pendidikan dan Praktik. Jakarta Indek Permata Puri Zainal dan Ahmad, M. Sharani. 2004. Panduan Mengurus Remaja Modern. Bentong PTS Professional 1993. Sosiologi Pendidikan. Jakarta Elizabeth B. 1997. Psikologi Perkembangan Suatu pendekatan rentang kehidupan. Jakarta 2011. Pengantar Sosiologi Pendidikan. Jakarta Slamet. 2009. Dinamika Kelompok. Jakarta Bumi Eirine. 2017. Hubungan Antara Konformitas Teman Sebaya dengan Kecurangan Akademik pada Mahasiswa Maluku di Universitas Kristen. Jurnal Syamsu. 2002. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja. Bandung Remaja Cony M. 1998. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta Depdikbud.
MMz52v. t7amn7qye2.pages.dev/317t7amn7qye2.pages.dev/335t7amn7qye2.pages.dev/742t7amn7qye2.pages.dev/909t7amn7qye2.pages.dev/691t7amn7qye2.pages.dev/674t7amn7qye2.pages.dev/45t7amn7qye2.pages.dev/624t7amn7qye2.pages.dev/222t7amn7qye2.pages.dev/545t7amn7qye2.pages.dev/877t7amn7qye2.pages.dev/161t7amn7qye2.pages.dev/730t7amn7qye2.pages.dev/128t7amn7qye2.pages.dev/913
bahasa yang digunakan dalam percakapan dengan teman sebaya adalah